Tokugawa Ieyasu Pemersatu Jepang Dengan Nabe

Tokugawa Ieyasu Pemersatu Jepang Dengan Nabe

daftarpeninggalandunia.web.id Dengan semangkok besar Nabe,satu orang dapat mempersatukan beberapa kerajaaan yang bertengkar dan menundukan diktator. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Tokugawa Ieyasu Pemersatu Jepang Dengan Nabe. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Tokugawa Ieyasu Pemersatu Jepang Dengan Nabe

Setelah kematian Oda Nobunaga di Honno-ji
Ieyasu tengah berada di Sakai, Provinsi Settsu saat Nobunaga dibunuh oleh Akechi Mitsuhide pada bulan Juni 1582, dan ia mundur ke Mikawa. Meski tidak memiliki posisi untuk menantang Mitsuhide, namun Tokugawa berhasil memanfaatkan keadaan Pertempuran Yamazaki untuk mengambil alih kekuasaan di wilayah Kai dan Shinano.

Setelahnya, klan Hojo mengirim pasukan ke Kai, namun berakhir dengan damai setelah Tokugawa menyerahkan sebagian wilayahnya di Kai dan Shinano ke tangan Hojo. Tokugawa juga menolak untuk ikut campur dalam perseteruan antara Katsuie Shibata dan Hideyoshi, yang memuncak di Pertempuran Shizugatake pada tahun 1583.Pada tahun 1584, Ieyasu memilih untuk mendukung Nobukatsu Oda, salah satu calon pengganti Nobunaga, untunk memancing keluar Hideyoshi. Untuk itu, ia memimpin sebuah pasukan ke Owari dan menetap di Komaki, yang dibalas oleh Hideyoshi dengan mengirim pasukan ke Owari. Ieyasu memenangkan salah satu pertempuran penting di Nagakute, dan setelah satu tahun, mengakhiri konflik ini dengan gencatan senjata.

Meski demikian, Nobukatsu Oda malah menyia-nyiakan hal tersebut dengan memilih berdamai dengan Hideyoshi. Kehilangan alasan untuk berperang, Tokugawa akhirnya mengajukan damai kepada Hideyoshi, dan Hideyoshi pun melarang Tokugawa untuk berpartisipasi dalam usaha perang Hideyoshi setelahnya.Pada tahun 1589, Hideyoshi memerintahkan persiapan penyerangan wilayah Kanto, dengan pasukan Tokugawa berdiri di barisan terdepan. Selama penyerangan di Odawara, Hideyoshi menawarkan kepadanya provinsi-provinsi di Kanto, yang ia terima. Saat klan Hojo menyerah pada Agustus 1590, Ieyasu bergerak cepat melakukan perpindahan dari provinsi yang ia kuasai sebelumnya ke wilayah Kanto, dan memusatkan pergerakannya di Edo.

Kematian Hideyoshi, Pertempuran Sekigahara, dan Setelahnya…
Pada tahun 1598, Ieyasu dipilih menjadi satu dari lima dewan yang bertanggung jawab untuk memimpin hingga Toyotomi Hideyori cukup umur. Meski demikian, setelah Hideyoshi meninggal dunia pada September 1958, Tokugawa serta merta mengadakan persekutuan yang bersifat provokatif dengan klan Date, dan mengasingkan anggota dewan lain. Selain itu, ia juga mengambil alih kekuasaan di Fushimi dan Osaka, sebuah tindakan yang membuat anggota dewan lain curiga padanya.

Baca Juga : Jejak Peninggalan Hitler Di Nusantara

Perlawanan terhadap sepak terjang Tokugawa ini berpusat pada Mitsunari Ishida, yang pernah berusaha membunuh Ieyasu secara sembunyi-sembunyi, namun gagal, pada tahun 1599. Gesekan antara kedua kekuatan ini berpuncak pada Pertempuran Sekigahara, yang berlangsung pada tahun 1600. Pertempuran ini berhasil dimenangkan Tokugawa berkat pengkhianatan yang dilakukan oleh Hideaki Kobayakawa di tengah pertempuran. Setelah kekalahannya, Mitsunari Ishida dan beberapa petinggi lain pasukannya ditangkap dan dieksekusi di Kyoto.Kemenangan Tokugawa di Pertempuran Sekigahara membawanya menjadi penguasa de facto seluruh Jepang. Pada tahun 1603, kaisar Jepang menganugerahkan gelar Shogun pada Tokugawa. Ia hanya menyandang gelar ini selama 2 tahun, sebelum memutuskan untuk pensiun dan menunjuk putranya, Hidetada sebagai penerusnya.Akhirnya, satu-satunya ancaman terhadap hegemoni keluarga Tokugawa adalah putra Hideyoshi, Hideyori. Pada tahun 1614 Tokugawa menciptakan sebuah alasan untuk memerangi Hideyori, dan menyerang kastil Osaka. Penyerangan yang disebut juga Penyerangan Kastil Osaka di Musim Dingin ini menimbulkan korban yang tidak sedikit dari pihak Tokugawa.

Akhirnya Tokugawa dengan sengaja mengincar ibu Hideyori, Yodo-gimi dengan mencari tahu letak keberadaannya dan menembaki tempat tersebut dengan meriam. Yodo-gimi pun akhirnya membujuk Hideyori untuk berdamai dengan Ieyasu, yang akhirya disetujui oleh Hideyori.Setelah Ieyasu memperlihatkan sekan pasukannya telah mundur, ia menutupi selokan di luar kastil Osaka, yang diprotes oleh Hideyori, dan menyebabkan Ieyasu menarik kembali tawaran damainya. Penyerangan Kastil Osaka di Musim Panas berpuncak di Pertempuran Tennoji pada Juni 1615, yang merupakan pertempuran besar terakhir para samurai, yang dimenangkan oleh Tokugawa. Hideyori dan ibunya melakukan bunuh diri saat melihat kekalahan di depan mata mereka.Pada tahun berikutnya, Tokugawa Ieyasu jatuh sakit dan meninggal dunia, namun, berbeda dengan Hideyoshi, sebelum meninggal, ia telah memastikan keamanan masa depan klan-nya, yang memimpin Jepang selama sekitar 200 tahun dalam kedamaian.

Related posts