Langgar Gipo yang telah berdiri ratusan tahun sebagai saksi sejarah pergerakan ulama NU – langgar gipo sendiri adalah suatu bangunan kuno yang memiliki 2 lantai yang terlihat masih kokoh yang berdiri di kompleks Ampel jalan Kalimas Udik walaupun beberapa bagian terlihat usang tetpi kini mulai dirawat kembali,
bangunan tersebut menjadi tonggak sejarah pergerakan ulama Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan di situ erat terkait dengan jejak sejarah Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH. Hasan Dipo. yang sampai sekarang tidak tahu sejak kapan Gipo tersebut dibangun oleh keluarga Sagipoddin. beberapa ada yang berpendapat sekitar 1700 dan ada juga yang berpendapat bahwa gipo tersebut dibangun tahun 1834 dan sama sekali belum ditemukan prasasti dengan angka tahun berdirinya gipo itu.
disebutkan oleh Muhammad Choiri, keturunan keenam dari keluarga pendiri Langgar Gipo, Hasan Gipo, saat ditemui di Langgar Gipo. bahwa dulunya Musala tersebut adalah tempat berkumpulnya para ulama. karena jika dilihat dari bentuknya Di beberapa kayu ada tulisannya.
sehingga Langgar Gipo tercatat dibangun pada 1830. Ada pula catatan di kayu lainnya yang memuat angka 1629. Jika merujuk angka terakhir, berarti usianya lebih dari 300 tahun. dan juga terdapat bunker sebagai tempat persembunyian bagi para pejuang. Diameternya berkisar sekitar 1,5 meter x 1 meter. Bangunan berlantai dua ini, di bagian atas biasa digunakan sebagai tempat pertemuan dan diskusi di bagian belakangnya.
Tidak hanya itu keberadaan anggar ini juga sebagai asrama haji pertama di Surabaya pada tahun 1834 M. Jamaah haji pertama dari Surabaya diberangkatkan dan singgah (tempat transit) dari Langgar Gipo lewat jalur sungai Kalimas.