Grand Palace Dari Thai Cha Cha

Grand Palace Dari Thai Cha Cha

daftarpeninggalandunia.web.id Negara penghasil she-male terbesar di Asia Tenggara dengan tingkat keamanan terendah mempunyai banyak tempat bersejarah juga . Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Grand Palace Dari Thai Cha Cha. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Grand Palace Dari Thai Cha Cha

Tidak ada kata wajib untuk mengunjungi satu tempat dalam kamus traveling saya. Meski tempat wisata yang dimaksud masuk dalam katagori must visit. Tetapi terkadang saya mengingkari kata wajib itu kalau memang cocok dengan waktu dan bujet. Nah ngomongin soal must visit, kalau jalan-jalan ke Bangkok, Thailand, kamu harus mengunjungi Grand Palace. Komplek istana Raja Thailand yang berada di jantung kota Bangkok.

Saya mengunjunginya ketika pertama kali jalan-jalan ke Bangkok. Bersama teman dari Italia, saya menuju Phra Nakhon District dengan bus. Cara menuju ke sana bisa lihat di sini. Di bus, hanya kami orang asing dan selebihnya warga lokal. Lebihnya puluhan lho! Bus berhenti tak jauh dari lokasi Grand Palace yang berada di tepian sungai Chao Phraya. Kami melangkah ke arah gerbang utama Grand Palace di Na Phra Lan Road. Ketika tiba, matahari sudah tergelincir ke barat. Tetapi turis yang sudah menanti di depan gerbang dan pintu Grand Palace bukan main ramainya.

Masuk ke Grand Palace harus mengenakan pakaian tertutup. Tak hanya perempuan, laki-laki juga harus menutup badannya. Jadi saya yang datang mengenakan singlet dan celana pendek terpaksa menyewa celana kain panjang dan kemeja berlengan. Kalau perempuan bisa menutupinya dengan kain panjang. Di gerbang masuk Grand Palace banyak yang menyewakan. Bahkan mereka agresif menawarkan pakaian sewaan. Sewanya 200 bath.

Setelah menutupi kaki sampai mata kaki dan ketiak, kami menuju pintu masuk. Di dekat pintu masuk ini ada konter penjualan tiket Grand Palace. Antre yang membeli tiket. Harga tiketnya 500 baht, termasuk tiket terusan ke Vimanmek Palace di daerah Dusit. Saya tak ikut antre karena teman dari Italia yang masuk antrean. Usai mendapatkan tiket ia kembali menemui saya dan dia menyerahkan tiket masuk Grand Palace termasuk tiket masuk ke Wat Pho.

Sementara di mulut pintu masuk sudah ratusan turis yang berkerumun menunggu jadwal kunjungan. Grand Palace buka dari pukul 8.30-15.30 setiap hari. Kunjungan dibagi persesi. Siang itu, kunjungan dibuka pukul 14.00 waktu Thailand. Begitu pintu masuk dibuka, semua pengunjung bergerak perlahan ke satu arah. Setelah melewati pintu masuk, barulah pengunjung berpencar mendatangi bangunan-bangunan dalam istana.

Grand Palace ini amatlah luas. Luasnya 500 x 300 meter. Ada 35 bangunan di dalamnya. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1782, pada masa pemerintahan Raja Rama I. Istana ini berfungsi sebagai kediaman resmi Raja-raja Thailand dari abad ke-18 hingga tahun 1945. Setelah itu, itu lebih banyak digunakan sebagai tempat menggelar upacara dan ritual kerajaan. Raja Thailand pun tinggal di Istana Chitralada.

Selain istana raja, di komplek ini ada pula kuil paling suci di Thailand, Wat Phra Kaew atau Temple of Emerald Buddha. Inilah atraksi utama di Grand Palace. Letaknya di Outer Court. Jadi ada tiga bagian dalam Grand Palace ini. yakni outer court, middle court, dan inner court. Selain itu, ada Museum Coins and Decorations. Bangunan-angunan di komplek Grand Palace begitu indah dan menarik. Perpaduan arsitektur khas Thailand dan gaya neo-Baroque. Dekorasinya sangatlah rumit.

Baca Juga  : Tempat Bersejarah Di Thailand

Wat Phra Kaew langsung menarik mata karena warna emas yang mencolok. Warna emas semakin indah karena tertimpa cahaya matahari. Kuil Buddha Zamrud ini kuil pribadi keluarga raja sekaligus kuil kerajaan. Ia dibangun tahun 1785 ini hanya diperuntukkan sebagai bangunan suci, patung-patung dan pagoda-pagoda. Manusia padat di sini. Mereka sibuk berfoto di berbagai sudutnya yang menawan. Wat Phra Kaew ini terdiri dari bangunan utama yang disebut Phra Ubosot, di dalamnya ada patung the Emerald Buddha, kemudian Candi Phra Si Rattana, Perpustakaan Phra Mondop, Phra Mondop, Golden Chedi, model Angkor Wat, dan Monumen untuk Rama.

Saya memasuki satu persatu bangunan yang bisa dimasuki seperti bangunan Phra Ubosot yang dekorasinya sangat rumit, indah, dan menakjubkan. Masuk ke Phra Ubosot tidak boleh mengenakan alas kaki. Tidak boleh memotret di dalam. Tapi saya sedikit nakal. Memotretnya sekali. Hasilnya, blurrrr. Kemudian saya, mengelilingi candi-candi atau pagoda yang menjulang dan berwarna emas. Selain dekorasinya yang mengagumkan, bangunan dan patung-patung yang banyak di beberapa sudut penuh mistik. Dekorasi tak melulu ukiran berwarna emas. Ada juga sejumlah bangunan berdekorasi mural tentang sejarah pembangunan Grand Palace Thailand.

Usai mengelilingi semua objek di Wat Phra Kaew, kami beralih ke Balairung Chakri Mahaprasad. Bangunan yang dipengaruhi gaya Renaisans Italia. Berada di Middle Court atau the Khet Phra Racha Than Chan Klang. Bangunan ini adalah tempat kediaman Raja dan ruang yang digunakan untuk melakukan acara kenegaraan. Hanya dua dari ruangan utama yang terbuka untuk umum. Tetapi masih bisa mengagumi detail yang indah pada arsitektur struktur bangungan gedung ini dari luar.

Related posts